cover
Contact Name
Ari Khususmadewi
Contact Email
jurnalbikotetik@unesa.ac.id
Phone
+628563191981
Journal Mail Official
jurnalbikotetik@unesa.ac.id
Editorial Address
Jurusan Bimbingan dan Konseling Gd. O3 lantai 1, Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya City, East Java 60213
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik)
ISSN : -     EISSN : 25805827     DOI : http://dx.doi.org/10.26740/bikotetik.v3n1
Bikotetik: This journal is for guidance and counseling practitioners (teacher, counselor, observer, etc), and academics. Access to unpaid journal (FREE) for both reader and author. Articles published for this journal may include research results, community service results in the area of Counseling and Guidance, and literacy studies in counseling guidance.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 Nomor 2, November 2019" : 12 Documents clear
PENGGUNAAN KONSELING BERPASANGAN UNTUK MEMBANTU PESERTA DIDIK MENANGANI HAMBATAN INTERPERSONAL Darminto, Eko
Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 Nomor 2, November 2019
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v3n2.p77-85

Abstract

Menjalin hubungan dengan orang lain ? sering disebut sebagai hubungan sosial atau hubungan intrpersonal ? merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Kebutuhan untuk menjalin hubungan sosial itu sendiri bisa bersumber dari kebutuhan-kebutuhan lain seperti kebutuhan untuk berteman atau kebutuhan untuk mendapatkan bantuan dan kerjasama orang lain dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu. Meskipun menjalin hubungan sosial merupakan salah satu kebutuhan hidup utama dan dari entitasnya sebagai makhluk sosial setiap individu memiliki kemampuan bawaan untuk melakukannya, faktanya banyak individu yang mengalami hambatan. kegagalan dalam menjalin hubungan degan orang lain tak hanya menyebabkan manusia gagal dalam menbcapai tujuan-tujuannya tetapi juga beresiko mengalami gangguan psikososial seperti menarik diri, frustrasi, depresi, hingga melakukan tindakan-tindakan agresif. Bagi peserta didik, kegalan dalam menjalin hubungan sosial tak hanya menyebabkan ganguan psikososial namun juga berpotensi menyebabkan kegagalan akademik. Oleh karena itu lembaga pendidikan perlu memilii program-program guna memperkembangkan keterampilan membangun relasi sosial bagi peserta didik. Bimbingan dan konseling sekolah menjadi bagian integral dari sekolah yang memiliki peran penting dalam mengembangkan program ini. Artikel ini ingin mengetengahkan suatu gagasan konseptual tentang penggunaan Pair Counseling sebagai suatu metode bimbingan guna menangani berbagai bentuk hambatan dalam relasi sosial. Metode ini didasarkan pada teori pemahaman interpersonal dan memusatkan perhatian pada pengembangan kemauan dan kemampuan mengambil perspektif orang lain guna menanagani berbagai hambatan interpersonal.
STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGUATKAN KESADARAN DISABILITAS DI SEKOLAH INKLUSI Saputra, Bagus Rachmad
Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 Nomor 2, November 2019
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v3n2.p40-44

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan strategi yang tepat dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling di sekolah inklusi dan (2) penguatan kesadaran disabilitas bagi guru bimbingan dan konseling dalam memberikan layanan di sekolah inklusi. Metode penelitian ini adalah penelitian kajian pustaka, kajian teori, atau studi literatur terkait dengan strategi layanan bimbingan dan konseling di sekolah inklusi serta penguatan pemahaman guru bimbingan dan konseling tentang kesadaran disabilitas di sekolah inklusi. Studi dilakukan dengan mencari sumber literatur yang relevan kemudian dibandingkan dengan literatur lain yang kemudian ditarik menjadi sebuah kesimpulan atau pemahaman terkait dengan tema yang ditulis. Hasil yang diharapkan dalam penulisan artikel ini adalah (1) strategi layanan bimbingan dan konseling yang dirasa tepat untuk diimplementasikan di sekolah inklusi dan (2) perlunya penguatan kesadaran disabilitas bagi guru bimbingan dan konseling di sekolah inklusi.Kata kunci: strategi, layanan, bimbingan dan konseling, kesadaran disabilitas                                                                 AbstractThis study aims to (1) develop appropriate strategies in providing guidance and counseling services in inclusive schools and (2) strengthening disability awareness for guidance and counseling teachers in providing services in inclusive schools. This research method is a literature study, theoretical study, or literature study related to the strategy of guidance and counseling services in inclusive schools and strengthening teachers' understanding of guidance and counseling about disability awareness in inclusive schools. The study was conducted by finding relevant sources of literature and then compared with other literature which was then drawn into a conclusion or understanding related to the theme written. The expected results in writing this article are (1) guidance and counseling service strategies that are deemed appropriate for implementation in inclusive schools and (2) the need to strengthen disability awareness for guidance and counseling teachers in inclusive schools.Keywords: strategy, service, guidance and counseling, disability awareness 
IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MODEL PBL UNTUK MENGURANGI KEBIASAAN SISWA MEROKOK DI SMK NEGERI 12 SURABAYA Retnowati, Rika Hari; Sutriswati, Sri
Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 Nomor 2, November 2019
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v3n2.p45-49

Abstract

Era millennial merupakan era penuh tantangan bagi guru bimbingan konseling dalam menghadapi perilaku siswa yang beragam.  Perilaku siswa SMK yang paling muda kita temui yakni siswa yang telah terbiasa  dengan merokok, Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah implementasi bimbingan kelompok dengan metode Problem Based Learning dapat mengurangi kebiasaan merokok pada siswa. Subyek penelitian berjumlah 10 siswa Kelas XI jurusan Karya Kreatif Logam dan Perhiasan dengan metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, wawancara, dan observasi yang selanjutnya akan dianalisis menggunakan tindakan deskriptif kuantitatif dan analisis observasi. Hasil penelitian pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan metode pembelajaran problem based learning dapat mengurangi kebiasaan siswa merokok.
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA PANTI ASUHAN DAN IMPLIKASINYA DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING Widya, Kartikasari
Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 Nomor 2, November 2019
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v3n2.p50-56

Abstract

Kemampuan komunikasi interpersonal sangat penting untuk kehidupan karena orang akan berhubungan dengan orang lain melalui komunikasi, kesuksesan dalam berkomunikasi interpersonal dapat dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari diri seseorang yaitu konsep diri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep diri remaja dan kemampuan komunikasi interpersonal serta untuk menguji hubungan antara konsep diri dengan kemampuan komunikasi interpersonal. Penelitian menggunakan metode kuantitatif  jenis deskriptif korelasional. Penelitian dilakukan terhadap Remaja Panti Asuhan di Kota Bengkulu dengan populasi sebanyak 103 remaja. Jumlah sampel penelitian sebanyak 82 remaja untuk pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket tertutup model skala Likert dengan validitas 0.873, reliabilitas 0,931 (konsep diri) dan validitas 0.825, reliabilitas 0.929 (kemampuan komunikasi interpersonal). Temuan penelitian ini memperlihatkan bahwa: (1) Konsep diri remaja berada pada kategori rendah. (2) Kemampuan komunikasi interpersonal berada pada kategori rendah dan (3) Terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara konsep diri dan kemampuan komunikasi interpersonal remaja sebesar 0,304.
GAMBARAN SISTEM MANAJEMEN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH ATAS Nina Fitriyani, Nina Fitriyani
Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 Nomor 2, November 2019
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v3n2.p67-71

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran system manajemen dalam bimbingan dan konseling sekolah menengah atas (SMA). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif bentuk survey. Penulis  mengadakan survey ke beberapa SMA yang terdiri dari 2 Sekolah Menengah Atas Negeri dan 2 Sekolah menengah atas Swasta.. Instrumen yang digunakan menggunakan skala likert. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa audit program system manajemen dalam bimbingan dan konseling di SMA Negeri dan Swata dapat diketahui dari hasil penelitian bahwa: penilaian terhadap system manajemen dari keseluruhan sekolah termasuk dalam kategori baik dengan skor 65%. Hasil penelitian ini disarankan agar dinas pendidikan setempat supaya memberikan tindak lanjut terkait pelaksanaan dan audit penyusunan program bukan hanya dari program system manajemennya saja tetapi program bimbingan dan konseling komprehensif di sekolah menengah atas secara menyeluruh.
KONSEP DIRI PELAJAR YANG BERPROFESI SEBAGAI PESINDHEN SEKOLAH MENENGAH DI KOTA KEDIRI Mukhlis, Abdul; Mukhlis, Abdul
Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 Nomor 2, November 2019
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v3n2.p57-66

Abstract

Kediri memiliki budaya tradisional yang beragam, yaitu wayang kulit, ludruk, campursari, tayub dan semua kesenian tersebut tidak lepas dari seorang pesindhen. Di Kediri terdapat pesindhen muda yang masih duduk dibangku sekolah menengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri pelajar yang berprofesi sebagai pesindhen dalam memaknai diri terhadap profesinya dan lingkungan sosial memaknai pelajar yang berprofesi sebagai pesindhen di Kota Kediri. Subjek penelitian ini adalah pelajar sekolah menengah yang berprofesi sebagai pesindhen di kota Kediri. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik fenomenologi. Teknik pengumpul data yaitu studi lapangan, observasi partisipan, wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan menggunakan materi audio visual. Hasil penelitian ini yaitu menjadi pesindhen merupakan profesi yang unik, sulit untuk ditekuni, dan tidak semua orang mampu untuk menjadi seorang sindhen. Pesindhen pelajar ini menekuni profesinya berdasarkan kemauan diri pribadi serta adanya dorongan untuk belajar seni tradisional oleh karena itu mereka merasa senang, nyaman dan bangga dengan profesinya.  Lingkungan sosial memaknai profesi pesindhen sebagai profesi yang positif.
METODE BERCERITA SEBAGAI UPAYA PEMULIHAN TRAUMA PASCA BENCANA PADA ANAK USIA DINI Hasiana, Isabella
Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 Nomor 2, November 2019
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v3n2.p72-76

Abstract

Metode  bercerita adalah salah satu metode yang banyak digunakan dalam proses mendekati anak-anak yang menjadi korban bencana alam, terutama bagi mereka yang mengalami trauma seperti menangis, takut, kesehatan menurun dan sebagainya. Trauma pada setiap anak memiliki rentang waktu pemulihan yang berbeda, tergantung pada kondisi lingkungan yang berperan untuk membantu anak dalam memahami kejadian atau peristiwa  yang mereka alami. Subyek penelitian adalah tiga orang anak usia dini dengan rentang usia  4-5 tahun yang mengalami trauma pasca bencana alam dan significant order dalam hal ini yaitu relawan yang bertugas mendampingi anak.  Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian metode bercerita bagi anak yang mengalami trauma memiliki pengaruh dalam menghilangkan trauma yang dialami.
KONSEP DIRI PELAJAR YANG BERPROFESI SEBAGAI PESINDHEN SEKOLAH MENENGAH DI KOTA KEDIRI Mukhlis, Abdul; Mukhlis, Abdul
Jurnal Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 Nomor 2, November 2019
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v3n2.p57-66

Abstract

Kediri memiliki budaya tradisional yang beragam, yaitu wayang kulit, ludruk, campursari, tayub dan semua kesenian tersebut tidak lepas dari seorang pesindhen. Di Kediri terdapat pesindhen muda yang masih duduk dibangku sekolah menengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri pelajar yang berprofesi sebagai pesindhen dalam memaknai diri terhadap profesinya dan lingkungan sosial memaknai pelajar yang berprofesi sebagai pesindhen di Kota Kediri. Subjek penelitian ini adalah pelajar sekolah menengah yang berprofesi sebagai pesindhen di kota Kediri. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik fenomenologi. Teknik pengumpul data yaitu studi lapangan, observasi partisipan, wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan menggunakan materi audio visual. Hasil penelitian ini yaitu menjadi pesindhen merupakan profesi yang unik, sulit untuk ditekuni, dan tidak semua orang mampu untuk menjadi seorang sindhen. Pesindhen pelajar ini menekuni profesinya berdasarkan kemauan diri pribadi serta adanya dorongan untuk belajar seni tradisional oleh karena itu mereka merasa senang, nyaman dan bangga dengan profesinya.  Lingkungan sosial memaknai profesi pesindhen sebagai profesi yang positif.
GAMBARAN SISTEM MANAJEMEN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH ATAS Nina Fitriyani, Nina Fitriyani
Jurnal Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 Nomor 2, November 2019
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v3n2.p67-71

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran system manajemen dalam bimbingan dan konseling sekolah menengah atas (SMA). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif bentuk survey. Penulis  mengadakan survey ke beberapa SMA yang terdiri dari 2 Sekolah Menengah Atas Negeri dan 2 Sekolah menengah atas Swasta.. Instrumen yang digunakan menggunakan skala likert. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa audit program system manajemen dalam bimbingan dan konseling di SMA Negeri dan Swata dapat diketahui dari hasil penelitian bahwa: penilaian terhadap system manajemen dari keseluruhan sekolah termasuk dalam kategori baik dengan skor 65%. Hasil penelitian ini disarankan agar dinas pendidikan setempat supaya memberikan tindak lanjut terkait pelaksanaan dan audit penyusunan program bukan hanya dari program system manajemennya saja tetapi program bimbingan dan konseling komprehensif di sekolah menengah atas secara menyeluruh.
METODE BERCERITA SEBAGAI UPAYA PEMULIHAN TRAUMA PASCA BENCANA PADA ANAK USIA DINI Hasiana, Isabella
Jurnal Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol 3, No 2 (2019): Volume 3 Nomor 2, November 2019
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v3n2.p72-76

Abstract

Metode  bercerita adalah salah satu metode yang banyak digunakan dalam proses mendekati anak-anak yang menjadi korban bencana alam, terutama bagi mereka yang mengalami trauma seperti menangis, takut, kesehatan menurun dan sebagainya. Trauma pada setiap anak memiliki rentang waktu pemulihan yang berbeda, tergantung pada kondisi lingkungan yang berperan untuk membantu anak dalam memahami kejadian atau peristiwa  yang mereka alami. Subyek penelitian adalah tiga orang anak usia dini dengan rentang usia  4-5 tahun yang mengalami trauma pasca bencana alam dan significant order dalam hal ini yaitu relawan yang bertugas mendampingi anak.  Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian metode bercerita bagi anak yang mengalami trauma memiliki pengaruh dalam menghilangkan trauma yang dialami.

Page 1 of 2 | Total Record : 12